Gedung Putih: Rusia mengeksekusi tentara yang menolak perintah

TEMPO.CO, Jakartagedung Putih menyatakan bahwa AS mendapat informasi bahwa militer Rusia mengeksekusi tentara yang tidak mematuhi perintah sehubungan dengan perang dengan Ukraina.

Amerika Serikat menerima informasi itu tentara Rusia Tentara yang tidak mematuhi perintah terkait perang dengan Ukraina dieksekusi, kata Gedung Putih pada Kamis, 26 Oktober 2023.

“Kami mendapat informasi bahwa militer Rusia sebenarnya mengeksekusi tentara yang menolak mengikuti perintah,” kata juru bicara Gedung Putih John Kirby kepada wartawan.

“Kami juga menerima informasi bahwa komandan Rusia mengancam akan mengeksekusi seluruh unit jika mereka mencoba mundur di bawah tembakan artileri Ukraina,” kata Kirby.

Perwakilan dari KremlinKementerian Pertahanan Rusia dan Kedutaan Besar Rusia di Amerika Serikat tidak segera menanggapi permintaan komentar mengenai masalah ini.

Duta Besar Rusia untuk Washington, Anatoly Antonov, dalam komentarnya di aplikasi pesan Telegram, tidak merujuk pada tuduhan Gedung Putih.

Tapi itu mengacu pada paketnya bantuan militer baru-baru ini di Ukraina sebesar $150 juta, Antonov menyebut tindakan AS sebagai “tindakan yang provokatif dan menghasut di arena internasional yang lebih terlihat seperti menuangkan minyak ke dalam api” daripada mencoba meredakan konflik. “Sudah lama sekali menghentikan aliran miliaran dolar ke rezim Kiev yang bangkrut,” tulis Antonov di Telegram. “Sudah waktunya untuk berhenti menunjukkan ketidakpedulian total terhadap pendapat warga negara Anda dan ketidakpedulian terhadap semakin banyaknya korban yang meninggal akibat persenjataan Amerika.”

Para pejabat Ukraina mengatakan pada hari Rabu bahwa pasukan Rusia belum pulih dari kerugian besar dan terus berupaya untuk merebut kota Avdiivka di Ukraina timur.

Periklanan

Amerika Serikat mengecam keras tindakan tersebut invasi Rusia di Ukraina dan telah memberikan bantuan yang signifikan ke Kiev.

Baca Juga  5 arti mimpi tentang sumber daya yang membawa keberuntungan

Kirby mengatakan pasukan Rusia yang dimobilisasi tidak terlatih, tidak memiliki perlengkapan dan perlengkapan yang memadai untuk berperang. Dia mengatakan militer menggunakan “taktik gelombang manusia” dengan melemparkan sekelompok tentara yang kurang terlatih ke medan perang.

Kirby mengatakan ancaman untuk mengeksekusi tentara tersebut merupakan tindakan biadab.

“Saya pikir ini adalah gejala… betapa buruknya pengetahuan para pemimpin militer Rusia tentang apa yang mereka lakukan dan betapa buruknya mereka menangani masalah ini dari sudut pandang militer,” katanya.

Reuters

Pilihan Editor: Malaysia membantah, Tiktok: Tuduhan memblokir konten pro-Palestina tidak berdasar



Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *