TEMPO.CO, Jakarta – Penduduk Laterit, Plumpang, Jakarta Utara menggelar aksi unjuk rasa di depan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan hari ini. Aksi ini terjadi bersamaan dengan sidang pertama gugatan warga Tanah Merah terhadap PT. Pertamina Patra Niaga.
Warga korban kebakaran gudang Pertamina Plumpang mempertanyakan nasibnya. “Sudah sekitar tujuh bulan, tapi belum ada kejelasan nasib kami,” kata seorang orator di dalam mobil komando.
Sebelumnya, kebakaran terjadi di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara pada Jumat malam, 3 Maret 2023. Api merambat ke rumah warga Tanah Merah yang berada tepat di belakang depo. Hingga Maret 2023, BPBD DKI Jakarta mencatat 33 orang meninggal dunia.
Warga terdampak kemudian menggugat PT. pertamina Patra Niaga di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada 9 Oktober 2023. Warga menilai tidak ada itikad baik dari Pertamina Patra Niaga untuk memberikan ganti rugi atas kebakaran tersebut.
Dalam situs SIPP Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, total penggugat terdaftar sebanyak 43 orang. Sidang semula yang seharusnya berlangsung hari ini ditunda. Sebab, Pertamina Patra Niaga selaku tergugat tidak hadir.
Juru bicara aksi mengatakan, pihaknya telah melaporkan kerugian warga Tanah Merah ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Namun, tidak ada tindak lanjut atas laporan tersebut.
Periklanan
“Kami juga mengadu ke Komnas HAM, tapi tidak ada tindak lanjut. Apakah kita orang miskin? ucap orator disambut sorak sorai penonton.
Tak hanya warga Tanah Merah, aksi ini juga didukung organisasi lain. Mereka mendukung upaya warga Desa Tanah Merah yang menjadi korban Kebakaran di Gudang Pertamina Plumpang adalah untuk mendapatkan haknya.
“Kami hadir di PN Jakarta Selatan untuk mencari keadilan bagi masyarakat Tanah Merah,” kata perwakilan yang mengaku dari Ikatan Pemuda Merah saat berorasi.
Pilihan Redaksi: Begini Suasana Penggerebekan Rumah Ketua KPK Firli Bahuri di Jalan Kertanegara
Quoted From Many Source