Israel mengebom Gaza Utara dan Selatan, puluhan orang tewas

TEMPO.CO, Jakarta – Tentara Israel bom target di dalam Gaza pada hari Sabtu tanggal 16 Desember 2023 termasuk gedung YMCA. Akibat penyerangan itu puluhan warga Palestina dilaporkan tewas atau terluka.

Di Khan Younis di selatan, pejabat kesehatan Palestina mengatakan Rumah Sakit Nasser telah menerima 20 warga Palestina yang tewas dalam serangan udara semalam, selain puluhan korban luka, termasuk wanita dan anak-anak.

Pejabat kesehatan Palestina juga mengatakan serangan Israel di utara Kota Gaza telah menghantam markas besar YMCA, yang menampung ratusan pengungsi, dan melaporkan beberapa orang tewas dan terluka.

Kantor berita resmi WAFA mengatakan setidaknya tiga lusin orang tewas dalam serangan terhadap tiga rumah di kamp pengungsi Jabalia, yang tidak dapat dikonfirmasi oleh pejabat kesehatan. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan serangan darat Israel dan menargetkan fasilitas medis telah mempersulit pengumpulan informasi mengenai korban di Gaza utara.

Petugas penyelamat yakin beberapa korban masih terkubur di bawah reruntuhan di beberapa daerah tersebut.

Warga Gaza juga melaporkan pertempuran dan penembakan hebat semalam di Sheijaia, Sheikh Radwan, Zeitoun, Tuffah dan Beit Hanoun di utara, dan di tengah, timur dan utara Khan Younis.

“Jalur Gaza berubah menjadi bola api dalam semalam, kami bisa mendengar ledakan dan suara tembakan bergema dari segala arah,” Ahmed, 45, seorang tukang listrik dan ayah enam anak, mengatakan kepada Reuters dari tempat penampungan di pusat Gaza.

Penasihat keamanan nasional Presiden Joe Biden, Jake Sullivan, menyampaikan pesan ke Israel pada hari Kamis dan Jumat untuk mengurangi serangan dan melakukan operasi yang lebih bertarget terhadap Hamas saja.

Selain menembak warga sipil, tentara Israel juga secara tidak sengaja membunuh tiga sandera. Meski mereka sudah mengibarkan bendera putih, menurut penyelidikan awal.

Baca Juga  Inilah Sejarah Ditemukannya Asam Sulfat

Insiden itu terjadi di kawasan pertempuran sengit di mana militan Hamas beroperasi dengan pakaian sipil dan penyamaran. Namun para sandera ditembak karena melanggar aturan keterlibatan Israel.

Periklanan

Israel, yang menyatakan telah menemukan tiga jenazah lagi sandera yang dibunuh oleh Hamas, yakin sekitar 20 dari 130 sandera yang masih ditahan di Gaza sudah tewas.

Militer Israel mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka telah mengebom sebuah bangunan di Jabalia dari udara setelah pasukannya mendapat serangan dan militan Hamas terlihat di atap. Tidak jelas apakah bangunan tersebut merupakan salah satu bangunan yang menurut WAFA terkena dampaknya.

Tentara juga mengatakan telah membunuh militan yang bersembunyi di dua gedung sekolah di Kota Gaza dan menggerebek sebuah apartemen di Khan Younis yang penuh dengan senjata.

“Setiap hari situasinya semakin buruk. Makanan semakin berkurang, air semakin buruk, semakin banyak kematian, ketakutan dan kehancuran,” kata Samira, 40, ibu empat anak yang mengungsi di Rafah, dekat perbatasan selatan. dengan Mesir.

“Saya tidak sanggup lagi menangani anak-anak. Mereka ketakutan, begitu juga saya. Setiap malam kami mengira ini mungkin malam terakhir kami. Penembakan tidak berhenti,” katanya melalui telepon.

Ketegangan juga meningkat di Tepi Barat yang diduduki Israel, tempat pasukan Israel menangkap 16 warga Palestina dalam semalam.

Reuters

Pilihan Editor: Australia dilanda gelombang panas dan ancaman kebakaran hutan



Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *