Joe Biden telah digugat oleh warga Palestina-Amerika

TEMPO.CO, Jakarta – Dua keluarga Amerika asal Palestina menggugat pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden karena anggota keluarganya terjebak dalam pertempuran di Gaza. Mereka mengklaim upaya pemerintah mengevakuasi keluarga mereka yang berasal dari Amerika Serikat dan terdampar di Gaza tidak sebanding dengan upaya yang dilakukan terhadap warga Israel yang memiliki kewarganegaraan ganda dengan Amerika Serikat.

Pemerintah Amerika Serikat, beberapa hari setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, mengatur penerbangan khusus dari Tel Aviv ke Eropa untuk membantu warga Amerika meninggalkan Israel setelah banyak maskapai penerbangan membatalkan layanan di sana. Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengklaim telah membantu sekitar 1.300 warga Palestina-Amerika meninggalkan Gaza dan menghindari pemboman Israel. Bagian dari upaya ini adalah mengoordinasikan keluarnya mereka ke negara tetangga Mesir dengan pihak berwenang Israel dan Mesir.

Namun Amerika Serikat belum mengambil langkah-langkah untuk mengatur penerbangan khusus atau membantu mengamankan keluarnya sekitar 900 warga negara Amerika, penduduk dan anggota keluarga yang masih terjebak di Gaza, kata keluarga yang menggugat. Mereka menilai hal tersebut merupakan pelanggaran terhadap hak konstitusionalnya.

“Masih banyak lagi yang bisa dilakukan pemerintah Amerika Serikat dan mereka memilih untuk tidak melakukannya demi kepentingan Palestina,” kata Yasmeen Elagha, yang keluarganya terjebak di Gaza dan membantu merancang gugatan tersebut, dalam sebuah wawancara dengan Kantor Berita Reuters. .

Kedua penggugat dalam gugatan tersebut adalah sepupu Elagha, Borak Alagha dan Hashem Alagha, warga negara Amerika yang sedang belajar teknik di Palestina. Elagha, yang tinggal di dekat Chicago, Illinois, mengatakan tiga warga negara Amerika Serikat yang disebutkan dalam gugatan tersebut belum diizinkan meninggalkan Gaza. Warga negara AS yang terdaftar dari Amerika Serikat yang ingin meninggalkan Gaza melalui penyeberangan Rafah yang dikontrol Mesir harus mendapatkan persetujuan dari Israel dan Mesir.

Baca Juga  Henry Kissinger, pembawa perdamaian Yahudi-Jerman antara Israel dan AS serta Tiongkok dan Soviet

Gugatan yang diajukan Rabu, 13 Desember 2023 di Pengadilan Distrik Amerika Serikat di Indianapolis, menuduh pemerintah federal gagal melindungi warga Amerika Serikat di zona perang aktif dan menolak memberikan perlindungan setara kepada warga Amerika Palestina, yang merupakan hak di bawah Amerika. Konstitusi Negara Bagian.

Tujuan dari gugatan tersebut adalah untuk memaksa pemerintah memulai upaya evakuasi dan menjamin keselamatan warganya atas dasar kesetaraan dengan warga non-tempur lainnya di zona perang yang sama. Maria Kari, seorang pengacara Liga Hak-Hak Sipil Amerika Arab yang mewakili para penggugat, mengatakan kantornya telah mengajukan sekitar 40 tuntutan hukum pada bulan pertama konflik atas nama warga Palestina yang kewarganegaraan ganda.

“Kami hanya meminta pemerintahan Biden melakukan sesuatu yang telah mereka lakukan terhadap sekelompok warga yang mengalami perjuangan yang sama,” ujarnya.

Periklanan

Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan pihaknya berupaya untuk memindahkan lebih banyak warga negara Amerika dan anggota keluarga mereka dari Gaza.

Serangan kelompok Hamas di pemukiman perbatasan Israel dengan Gaza menyandera 240 orang. Namun sebagian besar sandera telah dibebaskan.

Sementara itu, pemboman Israel setelah 7 Oktober 2023 telah menewaskan hampir 19.000 warga Palestina. PBB memperkirakan hingga 85 persen dari populasi 2,3 juta jiwa Gazatelah mengungsi dari rumah mereka.

Reuters

Pilihan Editor: Menara Tokyo diterangi oleh warna bendera ASEAN

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google Berita, klik Di Sini



Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *