TEMPO.CO, Jakarta – Peluang penyelundupan gula Kerugian negara hingga triliunan rupee itu diungkapkan mantan Kepala Badan Pengawasan dan Pelayanan itu BEA CUKAI Yogyakarta Eko Darmanto. “Sekarang penyelundupan gula terus terjadi. Dua tahun kerugian negara sebesar Rp1,2 triliun,” kata Eko usai konferensi pers penahanannya di Gedung Merah Putih KPK pada Jumat malam, 8 Desember 2023.
Terkait detail penyelundupan gula tersebut, Eko Darmanto enggan menjelaskan lebih lanjut. Namun penegak hukum menyadari hal tersebut, penyelundupan gula memang benar-benar terjadi di Dumai, Riau. Penyelundupan diduga dilakukan oleh PT SMIP, perusahaan penerima fasilitas impor gula dari Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan. PT SIMP juga merupakan perusahaan yang mendapat fasilitas bidang terkait dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan.
Menurut penegak hukum, penyelundupan gula sudah terjadi sekitar dua tahun, yakni 2022-2023. Pada tahun 2023 saja misalnya, PT SIMP mengimpor gula sekitar 8,6 juta kilogram.
Gula dikirim dari India, Malaysia dan Singapura. Penegak hukum menjelaskan, cara yang dilakukan perusahaan adalah dengan menggunakan dokumen ‘aspal’ alias dokumen asli tapi palsu. Perusahaan mengantongi dokumen asli pengiriman gula impor yang sudah masuk Dumai dan dilanjutkan ke Batam dari Bea Cukai Batam. Sesuai aturan, gula impor harus diolah terlebih dahulu. Namun pihak perusahaan hanya mengemas ulang karena langsung mendatangkan gula untuk dikonsumsi.
Periklanan
Selain itu, dengan menggunakan dokumen aspal, gula dikeluarkan dari daerah sekitarnya tanpa membayar bea masuk dan pajak lainnya untuk diserahkan kepada negara. Karena Batam merupakan kawasan perdagangan bebas. Kenyataannya, kata penegak hukum, gula impor itu beredar di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Dari manipulasi dokumen penyelundupan barang strategis ini, negara akan dirugikan sekitar Rp 350 miliar lebih pada tahun 2023.
Pilihan Editor: Zulhas mengungkap penyebab naiknya harga gula di Tanah Air: Pemilu di India pada Mei
Quoted From Many Source