#Checkfacts 238 Mengecek fakta di balik pernyataan calon presiden dan wakil presiden

Halo, pembaca surat kabar Pengecekan fakta Tempo!

Sejak awal masa kampanye resmi, berbagai ungkapan dan ungkapan telah beredar dari para calon Pilpres 2024. Dalam setiap pertemuan tatap muka, baik di media visual, media massa, bahkan media sosial, pernyataan mereka terekam. .

Selain visi, misi dan janji, tidak jarang mereka melontarkan klaim terhadap diri sendiri maupun lawannya. Ada yang berdasarkan fakta, namun banyak juga yang berisi opini. Lalu bagaimana cara memastikan kebenarannya?

Apakah Anda menerima buletin ini dari seorang teman dan bukan dari surel Tempo? Daftar email Di Sini untuk berlangganan.

Bagian ini ditulis Artika Rachmi Farmita dari tim pengecekan fakta Tempo

Seri sebelum tidur (53)
Mengecek fakta di balik pernyataan calon presiden dan wakil presiden

Sejak masa kampanye dimulai pada tanggal 28 November 2023, Tim Pemeriksa Fakta Tempo untuk memverifikasi fakta pernyataan calon presiden dan calon wakil presiden pemilu 2024. Pengecekan fakta ini juga dilakukan di verifikasi fakta secara langsung Debat capres pertama digelar KPU pada Selasa 12 Desember 2023. Pengecekan fakta pada tempo bekerja sama dengan puluhan media lain yang tergabung dalam koalisi Cekfakt.com.

Tidak semua pernyataan kandidat dapat diverifikasi. Pernyataan yang berupa pendapat dan janji tidak dapat diverifikasi karena bukan merupakan fakta yang dapat diukur pelaksanaannya.

Misalnya saja ketika Anies Baswedan mengatakan, “Pelayanan pemerintah tidak ada yang baru, semua yang dilayani pemerintah itu diulang-ulang. Jadi kalau disebut masalah, itu sudah terjadi sebelumnya.” Atau Prabowo Subianto yang mengatakan, “Prabowo Gibran, perbaiki apa yang perlu diperbaiki, pertahankan apa yang perlu dipertahankan, korupsi akan kita basmi.

Sementara itu, pernyataan dan klaim yang berakar pada fakta dapat diverifikasi. Misalnya kapan Ganjar Pranowo mengatakan: “Data ICW menyebutkan terjadi kerugian negara sekitar 230 triliun dalam 10 tahun terakhir. Ini setara dengan pembangunan 27 ribu puskesmas.”

Meskipun ia mengutip angka-angka, klaim ini dapat ditelusuri dengan merujuk langsung pada data Indonesia Corruption Watch. Hasil pengecekan fakta ritme, Pernyataan Ganjar sebagian ada benarnya alias salah. Memang benar korupsi telah menimbulkan potensi kerugian negara yang sangat besar, namun laporan yang dipublikasikan Pengawasan Korupsi di Indonesia (ICW) menunjukkan total kerugian negara akibat korupsi dalam 10 tahun terakhir (2013 hingga 2022) sebesar Rp 209,32 triliun.

Baca Juga  Kadin: Pelaku usaha mencari perlindungan pemerintah agar tidak memboikot barang-barang pro-Israel

Contoh lainnya adalah pernyataan calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto pada Rapat Kerja Persatuan Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia se-Jawa (Jabar) 2023 di GOR C-Tra Arena Bandung pada Kamis, 23 November 2023. “Kita akan menjadi satu-satunya negara yang masuk dalam daftar tersebut. dunia yang bisa menghasilkan bahan bakar seluruhnya dari tumbuh-tumbuhan dan itu menyehatkan. “Yang nanti akan diperhatikan adalah bahan bakar hijau, energi hijau, energi yang tidak merusak lingkungan.”

Namun, Pernyataan Prabowo salah. Menurut data dari Ekstra, Indonesia bukan satu-satunya negara yang menghasilkan minyak dari tumbuhan (biofuel). Terdapat 9 negara lain yang telah memproduksi biofuel, yaitu Amerika Serikat, Brazil, China, Jerman, Argentina, India, Belanda, Thailand, dan Perancis.

Untuk menyelesaikan pemeriksaan fakta, Tempo juga mendapat analisis dari peneliti ARC Training Center for the Global Hydrogen Economy, Denny Gunawan. Menurutnya, belum ada negara yang sepenuhnya beroperasi dengan bahan bakar biomassa karena beberapa kendala seperti keberlanjutan sumber daya biomassa, logistik dan kelayakan ekonomi serta kompatibilitas bahan bakar biomassa.

Debat capres berikutnya akan digelar pekan depan. Anda bisa menelusuri kebenaran data tersebut ke sumber terpercaya. Jangan bingung hanya dengan janji dan pendapat pribadi para kandidat!

Bagian ini ditulis oleh Inge Klara Safitri dari Tempo Media Lab

Pemeriksaan fakta yang dipilih

Apakah klaim ribuan WNA China yang mendapatkan e-KTP untuk pemilu 2024 benar?

Periklanan

Sebuah video beredar di Twitter atau X dan Facebook [arsip] yang dibarengi dengan cerita seorang imam masjid di New York, Amerika Serikat, melihat ribuan Warga Negara Asing (WNA) Tiongkok menerima Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP). Video streamer tersebut membaca artikel yang menyatakan bahwa e-KTP diberikan kepada WNA Tiongkok dalam rangka pemilihan umum (Pemilu) 2024. Nama imam masjid tersebut adalah Shamsi Ali.

Baca Juga  1.740 shelter disiapkan untuk 3.245 orang ASN yang mengungsi di IKN tahap pertama

| Hasil cek fakta

Tempo menelusuri sumber-sumber yang dijadikan dasar pemberitaan di media sosial. Postingan media sosial tersebut bersumber dari artikel Populis.id berjudul “Imam Masjid New York Geleng Kepala Saat Ribuan WNA China Diberi KTP Pemilu 2024, Terima Kasih!” Dalam artikel di Populis.id, Shamsi mengutip tweet pada 5 Januari 2023 yang membagikan artikel Democrazy News dan Gelora News tentang WNA Tiongkok yang mendapatkan KTP untuk Pemilu 2024. Shamsi juga menyertakan kalimat: “Ahha? Bingung!” Shamsi Ali adalah imam masjid di Rumah Sakit Bellevue, New York, yang beberapa kali tampil di berita, salah satunya VOA Indonesia.

Baca selengkapnya

Waktunya sepele!

Benarkah Jokowi Usir Megawati dari Istana?

Video bertajuk “Mengerikan, Megawati Telan Kenyataan Pahit, Jokowi Tak Segan-segan Usir Ketum PDIP dari Istana” dibagikan melalui akun Facebook. Di awal video, kontennya memperlihatkan cuplikan sosok Ketua Umum Partai Perang Demokrasi Indonesia (PDIP) dan Presiden RI Joko Widodo. Hingga artikel ini diterbitkan, video berdurasi 8 menit 21 detik tersebut telah ditonton 926 kali, disukai 8 pengguna Facebook, dan mendapat 7 komentar. Namun, benarkah Joko Widodo mengusir Megawati Soekarnoputri dari Istana?

| Apa hasil pengecekan fakta?

Mari kita periksa faktanya!

Apa yang terjadi minggu ini?

Dalam sepekan terakhir, klaim-klaim yang beredar di media sosial banyak menimbulkan persoalan berbeda, mulai dari persoalan politik, sosial, hingga kesehatan. Buka tautan saluran Pengecekan fakta Tempo.co untuk membaca hasil cek fakta berikut:

Kenal seseorang yang tertarik dengan masalah disinformasi? Teruskan buletin ini ke email mereka. Apakah Anda mempunyai kritik, saran atau sekedar ingin bertukar pikiran? Letakkan itu kemarilah. Ingin memeriksa fakta informasi atau klaim yang Anda terima? KONTAK ObrolanBot Kami.

Ikuti kami di jejaring sosial:

Facebook

saya men-tweet

Instagram

telegram



Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *